Inter Milan Berjaya Bersama Mancini

 Bila membahas taktik 3-5-2 saat menaklukkan Torino itu dia memutuskan tiga bek ke Joao Miranda, Jeison Murillo, dan Juan Jesus. Slot judi online Dalam pada itu Danilo D'Ambrosio tempati wing-back kanan dan Yuto Nagatomo di samping kiri. Dua wing-back itu betul-betul dijadikan penunjang langkah bertahan permainan Inter waktu itu jadi lima bek saat manjaga sepertiga akhir tempatnya sendiri.

Pragmatisme kadang jadi istilah yang merendahkan di dunia sepakbola, tetapi Mancini sanggup merangkumnya jadi pendekatan yang baik sekali untuk Nerazzurri. Saat kesebelasan lain memberikan bila sepakbola serang ialah langkah terbaik menjadi selingan massa, tetapi Mancini mengubah pertahanan jadi suatu hal yang bicara mengenai stabilitas.

Beberapa minggu kemarin, Internazionale Milan mengambil alih perhatian transfer bursa pemain dengan membawa Geoffrey Kondogbia. Slot online terpercaya Saat itu, pemain tengah asal Prancis ini dibawa dari kesebelasan aslinya, AS Monaco, pada harga yang lumayan mahal hingga jadi pembicaraan.



Dari transfer ini, Inter memperlihatkan jika mereka betul-betul serius membuat kemampuan untuk melalui musim yang baru. Ketidakberhasilan mereka bertanding di persaingan Eropa musim depan membuat scuad garapan Roberto Mancini ini berbenah.


Kondogbia tentu saja bukan salah satu pemain baru Inter untuk musim depan. Awalnya, bek tim nasional Kolombia, Jeison Murillo, jadi punggawa baru Inter pertama kali yang diambil untuk musim yang baru. Sesudah ke-2  pemain ini, nampaknya akan ada pemain lain yang hendak memperbaiki project Mancini untuk musim depan.


Project Mancini? Ya, Mancini nampaknya telah mempunyai gagasan supaya Inter tidak lagi terseok-seok di papan tengah seperti musim 2014/2015. Dengan beberapa pemain anyarnya, Mancini nampaknya akan mengganti skema permainan scuad berjulukan La Beneamata ini pada musim depan. Seperti apakah gagasan Mancini itu?


Musim kemarin, Inter sebetulnya bermain tidak terlampau jelek. Berdasar data statistik Whoscored, di Serie A, Inter mempunyai rataan kepenguasaan bola paling tinggi dengan 59,9%, di atas AS Roma, Fiorentina, Juventus, dan Napoli.

Samir Handanovic juga sudah mainkan peranan besar untuk menolong lakukan hal tersebut, khususnya dalam dua laga paling akhir Serie-A 2015/2016. Di lain sisi pasalnya beberapa simpatisan Nerazzurri cukup sakit hati untuk permasalahan stabilitas kesebelasan pujaanya itu. Awalnya tidak ada agunan ketenangan pada satu laga yang bisa membuat mereka remuk saat tatap muka seterusnya.

Tetapi ini kali sesudah melalui saat yang lumayan lama, pada akhirnya mereka sudah mendapati konsitensi itu. Saat ini sebagian besar beberapa simpatisan Inter cukup terhibur dengan status paling atas Inter sekarang ini. Mancini seakan tidak memedulikan taktik yang tetap berubah-ubah tiap kompetisinya, tetapi untuknya yang paling penting bagaimana konsitensi positif ini masih tetap bertahan.

Diberdayakan oleh Blogger.